Selasa, 09 September 2008

Jemaja, Tempat Berkumpulnya Para Raja-Raja

Pulau Jemaja merupakan gugusan pulau yang terbentang luas diantara ribuan pulau yang menjadi teritorial Provinsi Kepulauan Riau. Semenjak diputuskannya ketetapan pemerintah mengenai pembentukan Kabupaten Kepulauan Anambas, Jemaja resmi dipersunting menjadi milik Kabupaten Kepulauan Anambas

Rencana pemerintah Provinsi Kepri bersama peran para tokoh pembentukan Kabupaten kepulauan Anambas berencana menjadi kepulauan Jemaja sebagai Ibukota Kabupaten yang ke-7 di Provinsi Kepri.

Pulau yang terletak disebelah utara gugusan Kepulauan Riau ini memiliki kisah yang menarik dibalik nama yang membesarkannya, disamping budaya klasik Melayu yang melekat menjadi jati diri masyarakat disana.

Berdasarkan etimologi, singkatan kata Pulau Jemaja merupakan kepanjangan dari Jemaah Raja-Raja. Yang pada waktu itu merupakan homestay atau basis pertahanan dan pengembangan bagi raja-raja lanun (bajak laut).

Pada waktu itu, raja lanun yang memiliki hubungan erat dengan para Batin (raja) Kerajaan Riau Lingga acap kali mengunjungi para raja lanun, untuk membahas pelbagai hal untuk mempertahankan daerah kekuasaanya, karena para raja-raja ini memahami betul akan kekuatan bala tentaranya masing-masing. Dan pada akhirnya mereka (batin kerajaan Riau Lingga) memutuskan untuk berkoalisi dengan para raja lanun.

Keputusan berkoalisi tersebut selain menjaga kekuasaan wilayah masing-masing, raja lanun bersama pasukannya memang lihai dalam mengarungi lautan. Buktinya mereka (lanun) selalu berhasil menjegat kemudian membajak setiap kapal asing yang masuk kedaerahnya untuk dirampas harta benda yang dibawa kapal berbendera asing itu. Koalisi ini meminta kepada raja lanun untuk tidak membajak setiap yang berbendera Kerajaan Riau Lingga.

Dengan seringnnya mereka bertemu dan berkumpul guna menjaga keeratan dan keakraban diantara mereka, merekapun menetapkan setiap mengadakan pertemuan dipulau Jemaja. Nah, Sejak dari itulah pulau yang memiliki luas kurang lebih 541 ribu kilometer persegi dinamakan pulau 'Jemaah Raja-Raja' atau yang disingkat dengan pulau Jemaja.

Cerita masyarakat disana menjelaskan bahwa peninggalan harta raja lanun masih banyak terpendam di Pulau Jemaja saat ini. Bahkan menurut pengakuan sudah ada beberapa penemuan barang-barang antik dan berbagai logam mulia seperti emas murni.

Bagamaimana adakah yang tertarik untuk berburu harta karun dipulau yang sempat menjadi tempat penampungan warga vietnam pada tahun 1976 ini? (berbagai sumber)