Jumat, 13 Februari 2009

Maghfi

Minggu ketiga di bulan Maret 2008
--
kampung hijau tempatan ditinggalkan
entah pukul berapa aku tidak ingat,
saat itu aku harus menjemput si datuk dan nenek
Alhamdullillah,
hang nadim memuluskan pendaratan pesawatnya
yang sempat mengangkasa 1,5 jam lamanya
--
ulah si ragil dari empat saudara
yang menjadi medan magnet bagi mertuaku untuk bela-belain datang
ya sih... ada tempat spesial bagi si ragil dihati kedua orang tua itu
karena tinggal hitungan hari aku bakal menjadi ayah dan
si ragil akan memiliki surga ditelapak kakinya sebagai ibu
ya.ya.. cucu keempat dari anak kesayang
--
"Bongkar wi,
bawa kemari pisau, ada bawaan"
membawa oleh-oleh kesenangan si ragil
membawa jampian yang diyakini bisa mengusir makhluk usil nan jahat
membawa kain bersalin yang bakal dikenakan si ragil saat melahirkan nanti dan
membawa cinta yang tulus dari orang tua yang menginginkan anaknya selamat
amin...
--
"entar malam temani bak ya wi", peritah mertua perempuan
kelengkapan kasur, batal-guling, memang belum ku kesediakan untuk mereka
he.he... mungkin aku menantu yang kurang peduli terhadap mertua
pikirku.... *&^$!-)/`+~..!#$
ngontrak di blok s no 47 tiban btn,
setidaknya membuat mereka nyaman, dibanding kontrakkanku sekarang
hanya satu kamar tidur
--
keras dan ndak enak, sakit kepala.
ndak ada batal lain mak selain itu
sebenarnya bukan itu alasanya.
karena duit di kantong sanggupnya beli yang segitu
apa boleh buat.
................ (buat aya)