Apa kabarmu Maghfi...? Hanya naluri yang mampu menjawab pertanyaan itu, pada waktu itu.
Tidak lebih dari sebuah pengharapan yang dari dulu selalu diharapkan kepadanya. Iya... Dia
memang perempuan yang selalu ku harapkan, semenjak keluar dari rahim ibunya pada Jum'at
040408 : terus terang angka ini sering ku jadikan kata sandi di beberapa akun online . Di
rumah sakit swasta Harapan Bunda, Batam secara persalinan operasi.
Masih jelas semuanya. Pada saat itu aku melihat badan mungil itu berbalut kain jarik
kecoklatan dengan paras putih terlentang dengan sebelah mata kiri yang terpejam dan sebelah
kanan sedikit terbuka. Di kedua telinganya aku kumandangkan Azan dan Qomad, sesuai dengan
harapan yang sangat mendasar.
Beberapa hari paska kelahirannya aku belum puas dengan nama yang telah di milikinya pada
saat itu. Sadarku, belum tuntas aku memberi hak kepadanya. Mengharapkan ampunan atas
perbuatanku dan ku mohon maghfi dari MU.
"Maghfira Araya Syahana".
Biasa dipanggil yaya. Tapi terkadang aku memanggilnya dengan nama maghfi. Kemarin, Senin, 4
April 2011 usianya semakin beranjak tiga tahun. Cerita cerdas, jenaka, bahkan celotehnya ku
dengar cukup jelas dan ku baca jelas disetiap susunan kalimat melalui pesan singkat dan
barisan email yang disampaikan mama yaya.
Kaki mungil yang dulu masih kupegang sangat lembut, kini mulai mengeras, seiring
aktifitasnya bermain dan belajar di Paud. Ku yakin kaki itu kelak akan mampu menaklukan
dunia dan mampu mengatasi setiap masalah yang datang menjadinya untuk dewasa dan semoga ia
menjadi wanita yang memahami kodratnya.
Semoga maghfi. Sesungguhnya hidup di dunia ini penuh dengan retorika yaya. Jalanan penuh
dengan debu, kotoran dan kerikil tajam yang pasti bakal mengusikmu tanpa putus dan pantang
menyerah. Kerikil tajam itu akan menusuk setiap luas telapak kakimu. Tapi sedetikpun jangan
kau kurangi mimpimu untuk menjadi manusia yang berakhlak budipekerti.
Terus yakinkan dalam hidupmu akan bahagia bila kamu bisa memastikan dan menanamnya dalam
makna perjuangan dan kesabaran untuk melangkah terus dalam hidup. Jadilah dirimu sendiri
dan besarlah atas kemampuanmu sendiri. Sesungguhnya orang tuamu hanya sanggup mengantar
pada batasan tertentu.
"SELAMAT ULANG TAHUN MAGHFI"